PANGANDARAN - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat terus mengembangkan program Desa Digital guna meningkatkan potensi desa dan mendongkrak Indeks Desa Membangun (IDM) di berbagai wilayah. Salah satu desa yang merasakan manfaat dari program ini adalah Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, yang menjadi lokasi implementasi teknologi perikanan berbasis IoT. Tim Desa Digital melaksanakan kunjungan lapangan yang dilaksanakan pada 26 September 2024 untuk memantau dan mengevaluasi dampak program ini terhadap para penerima manfaat.
Teknologi IoT Tingkatkan Efisiensi di Sektor Perikanan
Melalui program Desa Digital Perikanan, alat pemberi pakan pintar (smart feeder) diperkenalkan untuk membantu para petani ikan di Desa Bojong. Teknologi ini dirancang untuk mengotomatisasi proses pemberian pakan, sehingga para petani ikan dapat mengurangi frekuensi kunjungan ke kolam, sekaligus memastikan distribusi pakan yang lebih merata.
Pak Yayu Ahmad Sayuti, salah satu penerima manfaat, menyatakan bahwa meskipun ia belum pernah menggunakan teknologi IoT sebelumnya, adaptasi dengan alat ini cukup mudah. Ia kini hanya perlu memantau kolam melalui aplikasi, dan kunjungan ke kolam bisa dikurangi hingga sekali setiap satu atau dua hari. Meski demikian, Pak Yayu mengakui adanya beberapa kendala teknis, seperti pakan yang tidak keluar secara teratur. Ia berharap ada peningkatan pada alat ini agar produktivitasnya meningkat.
Pak Iwan Irnawan, petani ikan lainnya, mengungkapkan bahwa teknologi ini sangat membantu, terutama saat ia harus bepergian jauh. Sebelum menggunakan smart feeder, ia harus mengunjungi kolam 2-3 kali sehari. Kini, cukup sekali saja. Ia merasa teknologi ini membantu membuat ukuran ikan lebih seragam, meskipun belum ada peningkatan signifikan dalam hasil panen, yang masih berkisar 2,5 kuintal per panen. Masalah teknis seperti error pada controller box sering terjadi, dan ia berharap ada perbaikan lebih lanjut untuk meningkatkan kinerja alat ini.
Sementara itu, Pak Dede Nurjaman juga menyatakan bahwa alat ini membuatnya lebih efisien dalam memantau kolam. Namun, kendala seperti pakan yang kadang melontar sendiri dan alat yang macet masih menjadi masalah. Ia berharap ada pemeliharaan rutin dan peningkatan fitur pada teknologi ini agar produksi ikan dapat meningkat.
Manfaat dan Tantangan Program Desa Digital Perikanan
Program Desa Digital di Desa Bojong, Kabupaten Pangandaran, secara keseluruhan telah memberikan manfaat nyata dalam hal efisiensi kerja dan pengurangan biaya operasional. Dengan menggunakan teknologi IoT, para petani ikan dapat memantau kondisi kolam dari jarak jauh dan mengotomatisasi pemberian pakan. Meski begitu, masih ada tantangan yang harus diatasi, terutama terkait masalah teknis pada alat yang sering mengganggu kelancaran operasional.
Para penerima manfaat berharap ada peningkatan kualitas alat dan pelatihan lebih lanjut dari pihak terkait agar teknologi ini dapat dimaksimalkan. Dengan dukungan yang tepat, program Desa Digital ini diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi dan memperkuat perekonomian desa di masa depan.
Kolaborasi untuk Masa Depan Desa yang Lebih Baik
Kunjungan lapangan ini turut didampingi oleh Sekretaris Desa Bojong, perwakilan dari Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Pangandaran, serta perwakilan dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pangandaran. Selain itu, hadir juga tim penyuluh dari Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran, yang semuanya berkolaborasi untuk memastikan suksesnya program Desa Digital ini.
Dengan inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan, program Desa Digital diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat desa di seluruh Jawa Barat.
Penulis: Nici Azhari